Senin, 24 Oktober 2011

otaknya lagi parah

minggu ini agaknya otakku akan terforsir tidak seperti minggu-minggu sebelumnya. dua proposal pengajuan(permintaan) dana untuk memajukan usaha yang akan pasti terjadi dan itu harus terkirim besok dan aku, ehm, kami belum membuat cashflow (CASHFLOW? apa itu) untuk setahun untuk dua proposal itu dan harus besok terjadi. saat mencicil membuatnya tadi tiba-tiba ada sms yang bertanya bagaimana ukuran gerobak dan apakah kompor harus ikut dalam gerobak juga atau tidak dan semua jawabanku dibantah. apa yang ada dipikiranmu kawan? kenapa kau bertanya jika kau sudah punya jawabannya sendiri? dan itu untuk proposal tidak resmi ketiga. dan yang terakhir (untuk sekarang karena entah apa besok akan bertambah lagi) harus segera memikirkan konsep videoklip sederhana dengan 3 personil yang 2 diantaranya belum saling mengenal dan aku 1 diantara 2 itu untuk diselesaikan dalam waktu kurang lebih 3 minggu semua beres dan aku belum punya pengalaman membuatnya. semoga bisa bekerja sama dengan baik untuk kesemuanya. semoga lancar dan tidak sia-sia dan diberkahi serta diridhoi oleh ALLAH SWT!

Rabu, 12 Oktober 2011

galeri kafe

aku sedang ada disebuah tempat nongkrong dekat rumahku, catnya hitam dan merah ada lampion kotak disetiap atas mejanya ada foto-foto yang dipajang didindingnya. memesan kentang goreng keju (sedap karena pernah memesan di tempat lain tapi harganya mahal dan kualitasnya tidak sebagus dan semenyenangkan disini) dan hot coklat (favorit order) sebelumnya sendirian karena memang sudah niat membunuh waktu primer sendirian tapi tiba-tiba ada teman datang, baiklah temani saya dan mari saling diam-diaman. kita bicara lewat layar saja ya (mungkin) kalau saya sedang mood. tapi ternyata dia mencari jurnal buat skripsinya dan aku tetap menulis blog ini. dan kalau bicara kami tetap bertatap muka tidak melalui kotak ceper bercahaya ini.

dari itu semua yang paling menarik adalah aku selalu duduk di meja nomer 7.

Selasa, 11 Oktober 2011

one

suatu hari entah itu yang pertama kalinya atau bukan yang jelas aku melihatmu disebuah pusat penjualan makanan dan minuman kau melenggang begitu saja dan tak kuhiraukan.

suatu malam sekitar pukul 7 malam disebuah lapangan ada sebuah acara musik yang menarik perhatian kulihat lagi kau memakai cardigan coklat menari spiral di depan seorang bule dan yang ku tahu aku melihatimu tapi tak ada keinginan untuk kau balas harus melihatiku.

sebelum malam itu aku menemukan fotomu bersama seorang gadis berponi berkulit putih pucat dan berbibir merah, kalian berdua tapi tidak tampak mesra satunya melihat ke kanan satunya melihat kekiri bukan bertatapan tapi melempar pandangan. kau terlihat menyeramkan, well menyeramkan karena penampilanmu menurutku mirip preman atau mirip orang jahat ditivi bertubuh kecil tapi berkekuatan sangat besar dan keberanian yang menakjubkan.

pada malam itu aku tidak ada pikiran untuk memperhatikanmu sampai suatu ketika kau naik panggung bernyanyi dan memetik atau mungkin menggesek gitar sampai aku terpukau dan kau secara tidak sengaja (menurutku) atau mungkin kau sengaja (tentu saja menurutmu) bermain gitar dengan duduk sampai kayang tetap melakukan pekerjaanmu secara profesional walaupun strep gitar telah copot dari gitarmu itulah yang menarik menurutku kau terlihat sangar. aku suka.

setelah malam itu kehidupanku tetap normal kalaupun bertemu kau aku hanya akan melihat sekilas dan berkata temanku "hei itu 'kau' ya kan?" temanku mengangguk dan menambah beberapa komentar sedikit tentu yang baik-baik.

beberapa bulan kemudian

suatu sore saat aku akan menuju sebuah gedung kesenian yang akan memajang foto temanku dalam perjalanan tiba-tiba temanku menggodaku dan itu dengan kau, entah ilham darimana yang ia dapat aku hanya tersenyum.
ternyata gedung kesenian telah tutup. kami mencari alternatif lain untuk tidak me-mubazir-kan kesempatan keluar rumah kami. sebelum menuju gedung kesenian kami melewati lapangan tentara yang digunakan untuk sebuah acara anak muda. akhirnya kami memilihnya untuk dijadikan jujug-an. tribun besi telah hampir penuh.
aku berdiri didepan salah satu tribun dan menunjuk keatas untuk menyuruh teman-temanku beranjak kesana. dan tanpa sadar tanpa melihatmu ternyata aku berdiri tepat didepanmu, itu aku tahu setelah diatas aku melihat kebawah tepat ditempatmu duduk dan aku ingin mencibirmu sebelum aku tahu itu kau dan sebelum itu terjadi temanku berkata "itu kan 'kau' ya kan?" aku menggangguk setelah mengamatimu.

dari sinilah kisahnya berawal.

891011

 :) sekitar pukul delapan malam tanggal sembilan bulan sepuluh dan tahun dua ribu sebelas, baiklah agak berlebihan ini ceritanya tapi memang mencengangkan dan mengagetkan, seseorang dengan nama belakang yang kupakai untuk blog ini datang kerumah dengan tiba-tiba dan itu sangat langka entah berapa ribu tahun lagi akan terjadi kembali (benar-benar berlebihan)

Rabu, 05 Oktober 2011

pantai yang jarang sekali terjamah jalanan parah susahnya tapi tetap senang dan disana ada mereka sedang pura-pura jatuh cinta :')

pukul 7 pagi

hai blogger reader. aku ga tau deh siapa yang bakalan baca setiap tulisanku disini, kayaknya ga ada. tapi aku akan tetap bercerita apapun baik fiksi atau fakta dan lihatlah ekspresiku jika kau ingin tahu apakah itu serius fakta atau hanya fiksi.
baiklah begini kisahnya.
pukul tujuh pagi udara dingin di sebuah kota kecil yang telah berhasil mempercantik dirinya sehingga membuat iri kota yang dulu sempat dia ikuti kota dingin dengan penduduk yang hangat (semoga selalu begitu), seorang pria setiap hari melewati alun-alun menuju sebuah perempatan yang salah satu ujungnya terdapat klenteng dia melewatinya dan berbelok kekanan tepat disebelah klenteng itu terdapat penjual berbagai pakan burung, kau pasti bisa menebak seperti apa penjualnya walaupun tidak selalu begitu sebuah keluarga cina yang mempunyai gadis cantik bermata sipit yang setiap pukul 7 pula selalu membenahi jualannya ada sinar matahari yang meneranginya dan itu yang selalu dilihat dengan tersenyum pria itu setiap hari yang selalu dia tunggu. setiap hari tidak terlambat dia melewatinya pukul 7 setiap malam tidak terlambat dia akan tersenyum mengharap bisa menyapanya dengan tersenyum. dia berharap bahwa dia bisa melihat mata gadis menatapnya dan tersenyum memperlihatkan giginya. sinar matahari pagi yang sedikit hangat memberinya harapan pria itu pada setiap kayuhan sepedanya melewati alun-alun dengan berdebar semakin kuat debarannya saat melintasi klenteng dan berbelok kekanan dan sekitar sepuluh detik melihat kearah gadis pujaan entah sedang menggantung tempat minum burung atau sedang menangkapi jangkrik dari kotak sarang jangkrik rasanya seperti gadis itu bersinar. dan pagi ini rutinitas itu kembali terjadi  saat pria itu melintasi klenteng dan berbelok kekanan debarannya tiba-tiba berhenti dia melihat gadis itu berpakaian pengantin dan tiba-tiba saja menatapnya dan tersenyum. entah sengaja untuk pria itu atau tidak sengaja menatapnya disela ia tersenyum.

Selasa, 04 Oktober 2011

energi negatif yang merugikan

akhir-akhir ini energi negatif telah terperangkap dalam tubuhku. aku telah menariknya sehingga semuanya menjadi sangat kacau. semua kena efeknya. keluarga, teman, dan mungkin orang tak dikenal. aku marah-marah sendiri aku diam sendiri aku manyun sendiri dan suaraku lebih berat dari biasanya. semuanya menjadi sangat hebat karena hal kecil bisa menjadi besar.
kemana energi positif ya? aku merindukannya untuk menyeimbangkan auraku agar perjalananku mendaki gunung akhir minggu ini akan menjadi menyenangkan. datanglah energi positif atau kubunuh kau untuk selamannya,

aaggg tentu saja akan sangat menakutkan ya jika dia meninggalkanku untuk selamanya tak bisa kubayangkan jika aku akan menjadi orang paling menyebalkan sedunia semua orang akan menjauhiku dan aku tak punya teman. akan kemana aku nantinya?

apa aku harus menari-nari untuk mendapatkan energi positifku lagi?

banyak tanya!

Sabtu, 01 Oktober 2011

ini kisah tentang teman saya yang lucu

dia adalah manusia unpredictable kedua yang pernah saya temui, saya menemukan dia saat saya telah berkenalan dengan saudaranya. ke-unpredictable-anya adalah pada ketika dia tiba-tiba melontarkan sebuah pernyataan, contohnya adalah pada sebuah makan sore disebuah tempat makan yang nyaman disana ada delapan orang dengan perut lapar sedang menunggu pesanan datang sambil berbincang ringan tiba-tiba dia melontarkan suatu pernyataan serius yang mengagetkan 'jarak antara matahari dengan bumi adalah seratus meter' kami bertujuh sontak tertawa dan berkata hampir bersamaan 'apa?' lalu dengan muka masih serius tapi ada rasa malu dia meralat 'oh nggak ralat dua kilometer' tertawa semakin bersemangat 'ok baiklah! harusnya kita tidak di bumi kalau jarak bumi dan matahari cuma dua kilometer ya?' 'bagaimana dengan gunung semeru ya? pasti kesundul-sundul' komentar kami semuanya.
itu dulu ya cerita tentang teman saya. banyak lagi sebenernya tapi kasian kalo dibuka semuanya.

perkenalan walau tidak penting untuk dikenal

saya adalah seorang yang baru lulus kuliah sekitar 2 minggu lalu dan sekarang sedang benar-benar tapi agak malas untuk mencari kerja, benar-benar mencari kerja karena sebuah tuntutan yang mengharuskan saya untuk mencarinya karena saya tidak mau menjadi parasit di rumah sendiri dan malas karena saya termasuk orang yang sama sekali belum mengenal dunia kerja mulai bagaimana seharusnya saya dalam sebuah perekrutan pegawai dan apalagi bagaimana harus bekerja trik-triknya dan rahasia-rahasianya yang jelas semua karena ada rasa takut pada diri saya mengenai kemampuan saya yang minim dan kurang percaya diri.
teman-teman saya sudah banyak yang mengejar impiannya. saya! mengejar hasrat saya yaitu bermain-main dan bermain-main. saya tipe orang yang suka hal-hal yang santai dan tidak terikat. saya sampai berpikir untuk tidak bekerja pada perusahaan manapun tapi saya akan membuat lapangan pekerjaan! it's my passion. tapi susah ya untuk sekarang kembali pada modal. bikin usaha butuh modal yang banyak. modal bisa diartikan uang. kenapa uang begitu diinginkan? kenapa harus ada uang? jangan salahkan uang! uang cuma benda mati dan tidak akan bisa menggigit atau menggelitiki kamu.
ah susah memang dan tidak mau melanjutkan uang karena uang bikin pusing.